Zona Konten – Makam pahlawan nasional Cut Meutia di Aceh Utara kini tengah dipugar oleh personel TNI dari Korem 011 Lilawangsa. Proses pemugaran ini dilakukan di kompleks makam yang terletak di dalam hutan Gampong Alue Rime, Kecamatan Pirak Timu, dan saat ini sedang berlangsung.
Komandan Korem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, mengungkapkan pada Senin (4/11) bahwa bangunan makam Cut Meutia akan diperbaharui menggunakan material granit dan marmer, menggantikan keramik yang sebelumnya digunakan. Selain itu, pendopo yang melindungi makam akan dibangun dari besi untuk menghindari kerusakan akibat rayap. “Pemugaran ini juga mencakup musala, toilet, tempat upacara, dan galeri yang ada di dalam kompleks makam,” jelasnya.
Dalam kegiatan pemugaran ini, prajurit TNI juga tidak hanya fokus pada makam Cut Meutia, tetapi juga turut memugar makam Tengku Supot Mata, yang dikenal sebagai ajudan Cut Meutia. Kolonel Ali Imran berharap dengan perawatan situs sejarah ini, masyarakat lokal maupun pengunjung dari luar Aceh dapat lebih mudah mengakses makam untuk berziarah.
Ide pemugaran ini muncul setelah Kolonel Ali Imran melakukan ziarah ke makam Cut Meutia beberapa waktu lalu. Ia merasa prihatin melihat kondisi makam yang jauh dari kata layak. “Meskipun makam ini pernah dipugar sebelumnya, saat saya datang, kondisi akses jalan dan makamnya sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Kolonel Ali Imran menambahkan bahwa jalan menuju makam Cut Meutia masih sangat sulit dilalui. Untuk itu, ia telah berkoordinasi dengan Nezar Patria, yang merupakan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, untuk melakukan kolaborasi dalam membuka jalur akses ke makam. Nezar Patria sendiri merupakan putra asli Aceh yang diharapkan dapat memberikan dukungan dalam perbaikan infrastruktur menuju makam.
“Mudah-mudahan Pak Nezar Patria dapat membantu dalam perbaikan akses jalan, penerangan jalan, serta pemasangan arus listrik dari PLN. Ini termasuk mendirikan Base Transceiver Station (BTS) untuk mempermudah peziarah, serta menyediakan jaringan telepon seluler di daerah ini,” harap Kolonel Ali Imran.
Penting untuk dicatat bahwa makam Cut Meutia terletak di kawasan hutan lindung. Kolonel Ali Imran menegaskan bahwa setelah akses jalan dibuka, pihaknya tidak akan mentolerir aktivitas yang merusak lingkungan hutan. Ia mengingatkan agar tidak ada tindakan merambah atau merusak hutan dengan alasan membuka kebun. “Makam pahlawan tersebut seharusnya dijadikan sebagai tempat ziarah dan mendoakan almarhumah, bukan untuk kepentingan lain. Jika ada pelanggaran, kami tidak akan segan untuk mengambil tindakan,” tegasnya.
Dengan upaya pemugaran ini, diharapkan tidak hanya memberikan kondisi yang lebih baik bagi makam Cut Meutia dan pengunjung, tetapi juga melestarikan warisan sejarah dan menghormati jasa para pahlawan. Kolonel Ali Imran berharap bahwa masyarakat dapat lebih menghargai dan merawat situs bersejarah ini, yang menjadi bagian penting dari identitas dan sejarah bangsa.
More Stories
Kapolri Tindak Tegas Pegawai Kementerian yang Terlibat Judi Online
Keberanian Polisi di Pantai Lokaria: Menyelamatkan Anak Tenggelam
Evakuasi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki: Sembilan Jenazah Dievakuasi, Satu Korban Krits